Kementerian Kominfo
dan BRTI sejak 11 Desember 2011 telah mengumumkan tentang rencana pemerintah
untuk mengubah skema interkoneksi SMS yang sebelumnya Sender Keep All
(SKA) menjadi berbasis biaya (cost-based). Skema SKA berakhir pada malam
ini, 31 Mei 2012 pukul 23:59:59. Inilah solusi dari pemerintah untuk
menanggulangi SMS spam.
Perubahan skema ini bukan peraturan baru di industri telekomunikasi. Pemerintah
hanya menegaskan ulang Peraturan Menteri Kominfo No. 08/PER/M.KOMINFO/02/2006
tentang Interkoneksi berbasis biaya.
Agak telat sih waktu saya membaca
berita itu beberapa hari yang lalu, dan lebih lagi “kegiatan membaca” berita
tersebut baru saya lakukan setelah kejadian “pemblokiran nomor” terjadi pada
nomor handphone saya.
Cerita berawal
dari keinginan mengirim sms untuk teman-teman sebelum menjelang bulan Ramadhan.
Yak, satu, dua, tiga, empat, dst. Dalam satu sms saya mengirim ke beberapa
teman (sekitar 5-7 orang). Sedikit demi sedikit nomor-nomor di kontak hp mulai
habis untuk dikirimi sms tersebut, sampai pada kiriman sms ke-sekian, tiba-tiba
tertulis failed pada sms-sms terakhir, sudah saya coba berulang-ulang
tetap saja failed (Wah-wah, saat-saat menegangkan karena sms buat si mas
belom dikirim). Langsung saja saya cek pulsa, dan ternyata JRENG JRENG
JRENG......
Pulsa saya yang
tadinya masih sekitar 9000/ 10.000 sekarang tinggal 49 sen!!!! OMG saya
langsung shock waktu itu :O, bagaimana tidak, lha wong hari-hari
biasa, cukup sms 6 kali saja, bisa langsung gratis sms ke semua operator
sepuasnya (hmm...kata “sepuasnya” hanya asumsi pribadi karena biasanya
juga ga dihitung berapa banyak sms gratis yang diperoleh setelah mengirim 6 sms
*yang penting gratis gituu* hihihihihi). Dan karena saya tipe orang yang
sedikit cuek masalah pulsa *tidak 100% benar, tapi ini karena si mas belom di
sms yang memakan pulsa cukup banyak dari sms biasa karena di luar negeri* malah
curhat :P. Akhirnya saya langsung sms teman saya untuk mengirimkan pulsa *beli
pulsa maksudnya*. Yak, sekarang pulsa saya sudah terisi kembali menjadi Rp
10.049,00, kegiatan kirim-mengirim sms pun kembali dilanjutkan. JRENG JRENG
JRENG LAGI..sms yang sempat failed tadi tetap FAILED!! OMG saya shock
untuk yang kedua kalinya *lebayy*. Bagaimana tidak shock, lha wong sudah
mengisi pulsa kok tetap failed. Setelah mengulang-ngulang sms dan hasilnya
tetap nihil, akhirnya saya menyerah juga perihal mengirim sms dengan nomor
tersebut. Saat itu saya benar-benar panik karena si mas belum di sms juga
L, untungnya saya masih punya nomor lain yang masih aktif, capcuss langsung
isi pulsa itu nomor dan si mas langsung di sms. DONE!
Pagi hari sebelum
ke kampus, saya langsung ke graha provider nomor saya, dan saya mendapatkan
berita dari ‘si mbak customer service’ bahwa mulai 1 juni pemerintah
menegaskan:
- Bonus sms tiap provider dibatasi hanya 25-50 sms (tergantung tiap provider)
- Satu sms berisi lebih dari 160 karakter, dihitung 2 sms (berarti kalo itu sudah masuk jatah bonus sms, dihitung 2 x bonus sms)
- Setelah jatah bonus sms habis, sms dihitung tarif normal (tergantung tiap provider)
- Dalam satu menit, jika mengirim sms lebih dari 30 sms, maka nomor langsung diblokir
- Pemblokiran nomor hanya berlaku untuk sms keluar, untuk telepon dan menerima sms dari nomor lain masih bisa (nyiksa banget yaa T.T) (sumber: mbak customer service dengan sedikit tambahan J)
Solusi satu-satunya
adalah ganti nomor baru. Hmm,, pelajaran dan pengalaman baru buat saya deh.
Kemaren-kemaren hanya dengar berita tentang bonus sms dihapus *itu pun ga ngeh
banget*, ehh sekarang malah mengalaminya sendiri. Nasib-nasib disuruh ganti
nomor hehehehe