Powered by Blogger.
RSS
Container Icon
Showing posts with label Skripsi. Show all posts
Showing posts with label Skripsi. Show all posts

The Journey of My Miso part 3 #End#


Lanjutan....(Ending)
Bahan mentah berupa koro pedang putih dilakukan perendaman sebanyak 2x, perendaman pertama berfungsi untuk memudahkan dalam pengupasan kulit, sedangkan perendaman kedua berfungsi untuk melunakkan tekstur koro pedang putih serta mengurangi kadar HCN di dalam bahan*.
Ukuran koro pedang putih putih yang cukup besar (jika dibandingkan dengan kedelai), dilakukan penghancuran menggunakan blender, kemudian diayak menggunakan ayakan komersial berdiameter lubang 5,5 mm sehingga diperoleh hasil koro pedang putih hancur, sebagai berikut:
kiri: koro pedang putih hancur lolos ayakan, kanan: koro pedang putih hancur tidak lolos ayakan

Setelah diperoleh koro pedang putih hancur dan seluruh tahapan persiapan media selesai*, kemudian dilanjutkan ke tahapan utama, yaitu proses pembuatan miso koro pedang putih/ fermentasi koro pedang putih. Dalam penelitian ini, digunakan starter Aspergillus oryzae dan yeast Zigosaccharomyces rouxii. Proses pematangan atau fermentasi dilakukan selama kurang lebih 1 bulan (35 hari).
Pengujian yang dilakukan antara lain, analisa bilangan formol menggunakan metode titrasi formol, analisa pH menggunakan pH meter, analisa warna menggunakan Chromameter, serta uji organoleptik meliputi uji kesukaan dan uji pembedaan/ differensial terhadap produk miso dalam sampel miso shiru/ sup miso. 
Berikut merupakan foto-foto selama penelitian:
 
Salah satu sampel miso koro pedang putih setelah fermentasi 35 hari
Nori dan daun bawang untuk percobaan pembuatan misoshiru
Kiri atas & bawah: misoshiru koro pedang putih, kanan atas: misoshiru kedelai (komersial)

Para panelis uji organoleptik
Salah seorang panelis sedang melakukan pengujian
*untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi penulis :)


Maaf apabila pada ulasan The Journey of My Miso part 3 ini tidak sejelas dan segamblang 2 edisi sebelumnya, maka dari itu apabila ada hal yang ingin ditanyakan atau didiskusikan, mari saling berbagi informasi. Terima kasih :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Demi Misoshiru @Takigawa Resto


Berawal dari niatan untuk memenuhi salah satu tahapan penelitian skripsi *halah opotoh*, saya bermaksud mengajak Distya untuk bertandang ke restoran ini dengan tujuan mencoba “miso shiru”. Karena sebelumnya dosen saya merekomendasikan bahwa untuk membandingkan produk penelitian saya nantinya, saya harus mencoba produk miso shiru asli yang berbahan dasar kedelai. Beliau langsung sebut nama “Takigawa”. Yak, pertama kali mendengar nama tersebut langsung terpikirkan “Japanese Restaurant bangeett”, dan cuzz sesempatnya saya sesekali lewat restoran tersebut, dari luar sudah nampak luxurious sekali, pertama yang ada dipikiran saya: “Wah, restoran mahal nih, kudu siapin kocek tebel demi kelancaran penelitian”. Dan yak, pada saat yang tepat akhirnya saya dan Distya bisa juga menyempatkan diri mampir ke restoran ini yang lokasi tepatnya ada di JL. Wolter Monginsidi, No. 23, Yogyakarta. Setibanya di dalam, set-set-set, langsung saya mencari-cari di daftar menu mana-dimana sang miso shiru berada. Dan akhirnya ketemu!! Awalnya saya hanya ingin memesan miso shiru saja, karena memang tujuan utama adalah mencari menu tersebut. Tapi yaa entah kenapa mata tetep aja jelalatan pingin coba menu lain *padahal duit pas-pasan, tapi teteeeepp ajaa :P* 
Dan pada akhirnya kami memesan 2 menu utama, yaitu salmon sushi seharga 55k dan nasi bakar campur (aduh lupa nama jepang ‘n harganya hahaha), dan 1 buah misoshiru sebagai dessertnya seharga 22k *loh ini malah tujuan utama tapi cuma jadi dessert doank :p*. Untuk minuman, Distya memesan 1 cangkir ocha (teh hijau) dan saya lemon tea ice.
Setelah menunggu beberapa menit sambil lihat suasana restoran yang cukup cozy and little obscure alias remang-remang, akhirnya makanan kami pun datang. Hmmm..salmon sushi yang tampak lezat, nasi bakar yang porsinya ternyata cukup GEDHE, dan semangkok miso shiru yang ditunggu-tunggu. Hmmm paling enak memang salmon sushinya, nonjok banget deh rasanya walaupun porsinya cuma seuprit, worth-lah sama harganya :9. Buat nasi bakarnya so-so aja, cuma dia menarik karena diwadahin dikotak ala-ala jepang gitu, dan cara makannya kudu dicampur ‘n diaduk-aduk dulu biar semuanya bersatu padu antara nasi, sayur, dan lauknya. Dan terakhir yang sangat penting tapi hampir lupa dimakan gara-gara kekenyangan makan yang lainnya *hahahaha* adalah MISO SHIRU, alias sup miso, si trending topic malam itu. Yak, untuk isinya ada wakame (rumput laut kering), tofu, dan daun bawang cincang. Yang bikin rasanya “Jepang Banget” tu si miso-nya alias bumbu pasta kacangnya, si cantik yang jadi tujuan utama saya datang ke sini :D. Hmm...untuk yang baru pertama kali mencoba pasti agak gimana gitu, tapi yakin rasanya yummiiyy banget deh, nikmatt.. pengen nambah lagi, hehehe.
Dan akhirnya setelah puas menikmati berbagai makanan malam itu, dan yang jelas karena tujuan utama telah terpenuhi, kami pun pulang, tapi foto dulu donk :)
Salmon sushi
Nasi bakar (lupa nama Jepangnya) :P
Sang primadona: miso shiru
Distya menikmati makanan :D


Suasana resto yang obscure



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...