Suasana di Kansai International
Airport
|
Toyohashi
keesokan harinya...edisi jalan-jalan nih *tunggu
postingan berikutnya yaa :D*. Sebelum jalan-jalan, kita “mengintip”
seputar kehidupan di Jepang yang lain dulu yaa, hihihi. Seperti yang kita tahu
selama ini, Negara Jepang merupakan Negara yang rapi, teratur, taat, ramah, dan
mandiri. Hal ini saya buktikan sendiri ketika saya berada di negara ini. Hal
tersebut antara lain, ketika saya diajak kakak saya belanja di supermarket. Saat
membayar barang belanjaan di kasir, kalau di Indonesia ‘kan barang belanjaan dari keranjang belanja, dicocokkan barcode-nya lalu dimasukkan ke dalam
kantok plastik oleh kasir, baru kita membayarnya. Nah, bedanya di Jepang adalah
setelah pencocokan barcode barang
belanjaan, lalu barang belanjaan tadi dimasukkan ke dalam keranjang belanja
lain, lalu kita diberi beberapa kantong plastik untuk dimasukkan sendiri. Jadi,
setelah membayar barang belanjaan, lalu kita membungkus barang belanjaan kita
sendiri dengan plastik yang telah diberi tadi di meja
khusus untuk meletakkan barang-barang (intinya self services gitu), sehingga tidak mengganggu costumer lain yang ingin melakukan pembayaran. Satu hal yang saya
kagumi dan saya pelajari di sini adalah kemandirian customer atas barang belanjaannya sendiri, serta kecepatan dan
keramahan kasir yang super duper harus diacungi jempol 10 deh kalau cukup
*pinjem jempol tetangga, hehehe*.
Selain
itu, hal yang paling menarik perhatian saya adalah lalu lintasnya... hmmm W.O.W
bangett, tertib dan teratur. Hal ini bisa dilihat dari jarak antar kendaraan
satu dengan yang lain saat menanti lampu lalulintas-kah, atau hanya berhenti
menunggu antrian mobil karena macet itu jaraknya bisa 2 hingga 3 meter loh, yah
ibarat besarnya jarak antar mobil itu bisa di”seseli” motor 1 sampai 2 buah lah :D. Sedangkan untuk pom bensinnya,
juga mandiri tentunya, kita ngisi-ngisi sendiri, ya walaupun ada pom bensin lain
yang ada jasa “pengisi”nya juga sih, tapi untuk pom bensin seperti itu jatuhnya
harga lebih mahal, karena ibaratnya kita “mbayar”
jasa orang tersebut. Kalau untuk parkir,
di daerah Toyohashi jaraangg banget tempat umum yang memberlakukan karcis
parkir, baik di supermarket, mall, apotek, dll. Kalaupun ada biasanya di daerah
stasiun. Karcisnya pun otomatis tanpa ada tukang parkirnya, jadi semacam kalau
kita beli minuman di vending machine (mesin
penjaja), ya pokoknya di Jepang nih
banyakan serba otomatis deh :D. Hal lain yang saya kagumi dari negara ini
adalah, hak para pejalan kaki di sini begitu dihargai sekali lhoo.
Nah,
itu tadi beberapa pengalaman saya selama di Negara Jepang. Sebenarnya banyak
sekali yang bisa kita pelajari dari beberapa hal yang sudah saya utarakan tadi.
Ya walaupun tidak 100% kita bisa mengikuti sepenuhnya seperti kehidupan di
Jepang sana, tapi paling tidak sifat dan watak mereka yang rapi, teratur, taat,
ramah, dan mandiri bisa kita aplikasikan untuk diri kita sendiri :).
Pengisian bensin secara mandiri
|
Pembayaran bensin yang akan diisi |
Tempat membayar karcis parkir
|
Kalau parkirnya belum dibayar, alat di bawah mobil gak bakalan turun, jadi ga bisa kabur deh :p |