Powered by Blogger.
RSS
Container Icon

Merasakan Nikmatnya Soba Panas dan Soba Dingin di Negara Asalnya

Kali ini saya ingin cerita jalan-jalan seputar kuliner Jepang nih. Kuliner di Jepang yang saya coba adalah mie soba/ soba mie. Bahan dasar soba mie berbeda dengan bahan dasar mie pada umumnya yang terbuat dari tepung terigu. Soba sendiri terbuat dari serealia gandum kuda (buckwheat), yaitu gandum yang tumbuh di daerah empat musim yang juga kaya serat, jadi soba mie sangat baik dikonsumsi bagi seseorang yang sedang menjalankan program diet maupun penderita diabetes (sumber: klik di sini). Soba mie tentunya berbeda dengan ramen, kalau ramen terbuat dari terigu dan biasanya kuah kaldu yang digunakan adalah kaldu babi. Jadi apabila Anda seorang muslim dan sedang berada di Negara Jepang, maka hindari makan ramen, mendingan makan ramen-ramenan yang ada di Indonesia, gak kalah enak kok :D.     
Untuk tempatnya sendiri, sama kalau kita sering nonton acara TV Champion yang disiarkan di salah satu stasiun televisi Indonesia (tapi sekarang acaranya udah gak ada L). Tempat masaknya berada di tengah, sedangkan para konsumen duduk mengelilingi tempat masaknya, jadi kita bisa lihat secara langsung proses masaknya. Tapi ada juga tempat duduk yang tidak menghadap tempat masak langsung, jadi terserah deh mau duduk dimana :D. Kalau saya dapatnya tempat duduk yang langsung menghadap tempat masak, jadi sedikit banyak bisa lihat proses masak mienya gimana :)).
Oke untuk menu soba mie yang dipesan ada dua macam, yaitu soba panas alias soba yang disajikan dengan kuah panas dan juga soba dingin atau soba yang disajikan dengan kuah dingin.


Untuk soba panas terdiri dari soba mie dengan kuah panas yang banyak (mie tercelup ke dalam kuah), ditaburi dengan irisan daun bawang dan disajikan terpisah dengan udang kremes (udang digoreng dengan telur dan tepung beras sehingga menghasilkan udang kremes), atau disebut juga “sakura ebi”. Di restoran ini, satu porsi soba panas dibanderol dengan harga sekitar 480¥. Nah, sedangkan untuk soba dingin terdiri dari soba mie dengan kuah dingin (kuahnya hanya sedikit), lobak tumbuk yang ditaburi irisan daun bawang, serta disajikan bersama dengan udang goreng kremes/ sakura ebi. Harga soba dingin sedikit lebih mahal dibandingkan soba panas, yaitu sekitar 580¥.
Untuk rasanaya, jujur sulit dijelaskan dengan kata-kata, hehe. Kenapa? Karena bahan yang digunakan memang jarang ada di Indonesia, jadi bumbu-bumbunya gak gitu ngerti deh. Kalau untuk kuahnya merupakan tsuyu sauce yang terbuat dari campuran dashi (semacam kaldu bubuk), dan soy sauce (kecap asin). Tuh ‘kan gak tau?? :p. Yang jelas MAKNYOS deh rasanya :9. Perbedaan antara soba panas dan soba dingin, tidak terlalu signifikan. Karena bumbu yang dipakai sama, jadi rasanya juga hampir sama. Soba dingin karena pakai kuah dingin, jadi mienya masih terasa kenyal (tidak lembek), sedangkan soba panas mienya agak lemes (bukan lembek ya) karena kesiram kuah yang panas. Yang jelas Untuk satu porsi soba mie cukup mengenyangkan perut, karena porsinya cukup besar dan banyak.   
Hal yang menarik ketika makan soba mie adalah saat akan menyeruput kuahnya sampai habis. Kalau di Indonesia, makan makanan yang berkuah ‘kan biasanya pakai sendok, kalau di negara Jepang, kuah dihabiskan dengan cara diseruput sambil memegang mangkok soba mie. Konon katanya, jika kita menyeruput kuah+mie sampai mengeluarkan suara, itu tandanya merupakan pujian bagi sang juru masak bahwa masakan yang dibuatnya enak. Wow, unik yaa ;). Ya walaupun tidak terbiasa, saya juga mencoba menyeruput kuahnya (tapi gak sampai mengeluarkan suara lhoo :p), lagian tidak disediakan sendok, hanya ada sumpit saja. So, untuk menghabiskan kuahnya tinggal diseruput aja :D.

Kita bisa “mengintip” proses masaknya :)
Itadakimasu (selamat makan)
Mencoba menyeruput kuahnya :9
Keterangan lebih lanjut tentang soba mie dari cara pembuatan, jenis, dan cara penyajian bisa klik di link ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...