Ceritanya, hari itu merupakan hari kedua kami akan
melangsungkan tes di sebuah perusahaan makanan yang cukup besar dan terkenal di
Indonesia. Berhubung tempat tes berada di UNS (Universitas Negeri Sebelas
Maret) yang bertempat di Solo, mau tidak mau kami harus berangkat dari Jogja
sekitar pukul 05.00-an menggunakan KRL menuju Solo, kereta yang ada adalah Sri
Wedari (20k). Setiba di Kota Solo sekitar pukul 06.30-an, sarapan sebentar di
dekat Stasiun Balapan, lalu melaju ke UNS untuk melangsungkan presentasi tentang
CV dan beberapa tanya-jawab oleh beberapa direksi. Waktu itu kami bertujuh,
saya, Distya, Nida, Nanet, Putri, Tyo, dan Ratna. Berbekal pengalaman hari
pertama tes, hari kedua kami langsung ambil antrian awal, supaya bisa segera
presentasi dan cepat pulang hehe. Ternyata benar, sekitar pukul 09.30 kami
sudah selesai. Karena hari masih pagi, ditambah perut yang keroncongan, kami
pun berjalan-jalan mencari makan. Seorang teman ingin sekali memakan selat
solo, makanan khas kota ini, cuzz langsung
kami mencari restoran yang menjual makanan khas ini. Sampailah kami di “SELAT
VIEN’S” yang berlokasi di ruko Jl. Hasanuddin No.99 D & E, Banjarsari,
Solo. Kata orang sih restoran ini menjual selat solo terenak. Ya sudah,
langsung deh kami memesan selat daging cacah (7,5k) dan minum es teh juga es
jeruk. Saya memesan sup matahari (5,5k) untuk dibawa pulang.
Untuk selat daging cacah rasanya enak, manisnya lumayan,
berisi telur rebus, daging cacah, kentang goreng, buncis, wortel, timun, dan
selada. Hmm, “penampakannya” hampir sama dengan bistik jawa lah. Sedangkan sup matahari isinya
wortel, kentang digoreng tipis, dan daging semacam rolade yang dibalut telur
dadar dan dibentuk menyerupai matahari, itulah sebabnya dinamakan sup matahari
:D. rasanya sih sama seperti sup-sup
pada umumnya, tidak ada yang spesial selain bentuk rolade menyerupai matahari
dan namanya saja.
Selat daging cacah
Sup matahari
Daftar menu
|
0 comments:
Post a Comment